PESTISIDA ORGANIK

PESTONA merupakan formula pengendali organik bagi beberapa hama penting pada tanaman pangan, tanaman hortikultura dan tanaman tahunan, hasil ekstraksi dari berbagai bahan alami yang mengandung bahan aktif.

Kandungan PESTONA :
  1. Azadirachtin
  2. Alkaloid
  3. Ricin (asam ricin)
  4. Polifenol
  5. Eugenol
  6. Sitral
  7. Nikotin
  8. Annonain
  9. Atsiri oil
  10. Eucalyptusb oil
  11. Solvent Extraction dan lain-lain
PESTONA dibuat dari bahan alami maka PESTONA bersifat :
  1. Mudah terurai di alam sehingga tidak mencemari lingkungan
  2. Relatif aman bagi manusia, hewan peliharaan serta musuh alami hama tanaman
  3. Tanaman / Buah bebas residukimia dan aman dikonsumsi
Mekanisme kerja PESTONA :
PESTONA tidak membunuh hama secara cepat, TETAPI berpengaruh pada daya makan, pertumbuhan, daya reproduksi, proses ganti kulit, hambatan pembentukan serangga dewasa, menghambat komunikasi seksual, penurunan daya tetas telur dan menghambat pembentukan kitin. Selain itu PESTONA berperan sebagai zat pemandul, mengganggu preoses perkawinan serangga hama, menghambat peletakan telur dan dapat bekerja secara kontak dan sistemik. PESTONA memiliki daya kerja dalam mengurangi nafsu makan organisme pengganggu tanaman (OPT) atau mencegah OPT merusak tanaman lebih banyak, walaupun jarang menyebabkan kematian segera pada serangga / hama.

Hama Sasaran :
Wereng, walang sangit penggerek batang, belalang, kepik, kutu thrips, tunggau, ulat, uret, gangsir, dll..

Aturan Pakai :
Larutkan 5 cc - 10 cc / 1 liter air (7-10 tutup/tangki). Aduk sampai merata. Semprotkan / gemborkan pada tanaman yang terkena serangan hama secara merata. Untuk hasil maksimal sebaiknya tanaman disemprot / digembor sesering mungkin, minimal 3 (tiga) kali penyemprotan / penggemboran per musim. Sebaiknya waktu penyemprotan / penggemboran pada sore hari.
MENGAPA MENGGUNAKAN BVR
1. Efektif dan efisien terhadap hama sasaran
2. Tidak mematikan musuh alami
3. Selaras keseimbangan alam, mudah dan relatif murah
4. Aman terhadap lingkungan, manusia dan hewan
5. Mendukung program pertanian berkelanjutan

Penggunaan :
Natural BVR dapat diaplikasikan untuk tanaman :
Padi,Cabai, Tomat, Kacang panjang, Buncis, Semangka, Kentang, Bawang Merah & Daun, Kubis, Apel, Mangga, Coklat

Hama Sasaran :
Wereng (Nilaparvata sp.; Nephotettix sp.; Sogatella sp.), Penggerek batang padi ( Thryporhiza sp.;Chilo supressalis), Walang sangit (Leptocorixa accuta) (sasaran utama)
Thrips sp.; Aphis sp.; Tungau, Myzus sp.( sasaran lainnya)
Kutu daun Thrips sp. ; Tungau ( sasaran lainnya)
Thrips sp. ; Myzus persicae ( sasaran lainnya)
Plutella xylostella ( sasaran lainnya)
Aphis sp.; Thrips ( sasaran lainnya)
Thrips sp.; Myzus sp.; Kutu dompolan ( sasaran lainnya)
Penggerek Buah Coklat (PBK) ( sasaran lainnya)

Cara Kerja Natural BVR
  1. BVR masuk melalui mulut serangga hama, kemudian tumbuh dan berkembang menghancurkan sistem organ dari dalam. 
  2. BVR menempel pada kulit hama dan mengeluarkan enzim (Kitinase, Protease, Lipase) untuk menghancurkan kulit. 
  3. BVR mengeluarkan racun (Beauvericin, Beauveroilides, Asam oksalat) untuk membunuh hama. 
  4. Miselium tumbuh secara progresif dan muncul badan buah berwarna putih pada hama yang mati, jika hama terinfeksi tersinggung hama sehat, maka hama akan tertulari, penularan dapat melalui angin. 
  5. Kematian hama berkisar + 4-8 hari setelah terinfeksi BVR

Tidak ada komentar:

Posting Komentar